Mengenal Smart City, dan 6 Pilar Pembangunan Smart City

Bagikan :

pengertian smart city

Pengertian Smart City

Smart city atau kota cerdas adalah kota yang mampu memanfaatkan teknologi digital untuk bisa meningkatkan performa, mengurangi biaya dan mampu menjalin keterlibatan secara aktif dan efektif dengan masyarakatnya. Konsep ini pertama kali digagas oleh perusahaan IBM. Menurut IBM, smart city (digital city) adalah kota yang seluruh instrumennya bisa saling berhubungan dan berfungsi cerdas.

Smart city cenderung mampu untuk mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan masyarakat kota. Smart city adalah sebuah konsep kota pintar yang mampu membantu masyarakatnya mengelola sumberdaya yang ada dengan efisien dan mampu memberikan informasi yang tepat kepada lembaga/masyarakat dalam berkegiatan serta mampu mengantisipasi berbagai kejadian yang tidak diduga sebelumnya.

Enam Pilar Smart City

Setelah mengenal pengertian Smart City, sekarang kita akan mengenal lebih dekat enam pilar utama Smart City. Berikut adalah enam pilar dalam pembangunan kota pintar (smart city) :

1.Smart Governance

  • Menerapkan ekosistem TIK (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) SPBE secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang maksimal
  • Memiliki Standar Proses Bisnis, Data, Teknologi dan Keamanan Informasi
  • Kapasitas SDM yang tidak Anti Perubahan

2.Smart Environment

  • Penatakelolaan lingkungan yang harmonis antar ekosistem yang terkait
  • Pengembangan potensi bencana menjadi sumber daya produktif (seperti banjir yang bisa diolah menjadi sumber listrik)
  • Pengendalian lingkungan melalui pemanfaatan TIK
  • Menyiapkan kawasan wisata prioritas yang bersih, bebas sampah dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya

3.Smart Society

  • Pengembangan masyarakat digital yang sehat, inovatif dan produktif
  • Masyarakat yang adaptif dengan kecanggihan teknologi terbaru
  • Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan wilayah sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu untuk menjadi tuan rumah yang baik

4.Smart Branding

  • Mengembangkan branding kota yang tertib, teratur, aman, modern dan canggih
  • Pengembangan pusat-pusat inovasi
  • Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas untuk meningkatkan kunjungan wisatanya

5.Smart Economy

  • Memastikan implementasi cashless (transaksi non-tunai) yang berlangsung di kawasan pemerintahan dan kawasan wisata prioritas
  • Interkoneksi antara sektor ekonomi mikro, menengah dan makro yang aman melalui teknologi tercanggih secara aktual
  • Menjamin kebutuhan masyarakat melalui monitoring kecukupan ekonomi berbasis keluarga

6.Smart Living

  • Pengembangan wilayah terpadu antara pemukiman, sektor pemerintahan, dunia usaha dan kawasan pendidikan secara terpadu
  • Jaminan keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
  • Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi dan logistik yang aman, ramah dan tenteram

Smart Village

Selain smart city, pemerintah juga berupaya untuk mengembangkan smart village (kawasan desa cerdas) dengan melalui enam hal berikut

  1. Branding Desa; Dengan mengembangkan brand desar sebagai motivasi untuk menciptakan potensi lokal dengan kualitas global.
  2. Hunian Sehat; Dengan mewujudkan hunian yang sehat demi menghasilkan keluarga yang bahagia, sehat dan cerdas.
  3. Lingkungan Sehat; Dengan membangun tata lingkungan desa dan kawasan yang cerdas serta dikelola dengan baik dan harmonis sehingga mampu merubah bencana menjadi manfaat.
  4. Pemerintah Desa Cerdas; Dengan membangun sistem administrasi pemerintahan yang mampu dijalankan dengan cerdas.
  5. Masyarakat Cerdas; Dengan mengembangkan tata kemasyarakatan yang harmonis, cerdas, guyub dan bahagia.
  6. Ekonomi Cerdas; Dengan mengembangkan tatanan ekonomi masyarakat desa yang tangguh dan memasyarakat serta memiliki badan usaha yang tangguh

Rekomendasi Strategis Smart City

Munculnya pandemi COVID memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Ketika protokol kesehatan harus dijalankan dan proses tatap muka menjadi terbatas, maka pola hidup akan mengalami banyak perubahan. Banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan agar proses penerapan inovasi dan transformasi digital bisa terus berjalan. Berikut rekomendasi strategis yang bisa dipakai agar bisa tetap berdaya saing

  1. Melakukan perubahan core bisnis agar bisa beradaptasi dengan keinginan pasar dan/atau pengguna layanan
  2. Segera identifikasi dan manfaatkan peluang baru akibat landscape atau kebiasaan yang berubah
  3. Evaluasi prioritas sumber daya dan investasikan sebagian untuk berinovasi
  4. Menyiapkan strategi dan pondasi pertumbuhan pasca krisis agar bisa tetap kompetitif di masa pemulihan

Artikel Lainnya

Mau Konsultasi?

Kami telah melayani berbagai jenis pekerjaan di berbagai kota di Indonesia, 
tim kami siap untuk membantu memberikan solusi setiap permasalahan IT anda.