Teknologi jaringan fiber optik semakin berkembang pesat, terutama dengan hadirnya sistem PON (Passive Optical Network) yang banyak digunakan penyedia layanan internet (ISP) untuk menghadirkan koneksi cepat hingga ke rumah pelanggan. Dalam sistem ini, OLT (Optical Line Terminal) menjadi perangkat utama yang menghubungkan backbone penyedia layanan dengan pelanggan melalui serat optik.

Namun, tahukah kamu bahwa PON memiliki beberapa tipe atau generasi dengan kecepatan dan kemampuan berbeda? Yuk, kita bahas macam-macam tipe PON yang ada dalam OLT dan pengertiannya.

Apa Itu PON?

PON (Passive Optical Network) adalah arsitektur jaringan telekomunikasi berbasis fiber optik yang menggunakan komponen pasif, seperti splitter, untuk membagi sinyal dari satu jalur optik menjadi banyak jalur ke pelanggan.

PON bekerja dengan konsep point-to-multipoint, di mana OLT di sisi pusat mengirimkan data ke banyak ONT/ONU di sisi pelanggan. Teknologi ini populer karena efisien, hemat biaya, dan mampu melayani banyak pelanggan dalam satu infrastruktur.

Macam-macam Tipe PON dalam OLT

Berikut adalah tipe-tipe PON yang umum digunakan dalam jaringan fiber optik:

1. APON (ATM Passive Optical Network)

• Pengertian: Generasi awal PON yang menggunakan teknologi ATM (Asynchronous Transfer Mode).
• Kelebihan: Stabil untuk layanan suara dan data pada masanya.
• Kelemahan: Kecepatan rendah (sekitar 155 Mbps – 622 Mbps), kini sudah jarang digunakan.

2. BPON (Broadband Passive Optical Network)

• Pengertian: Versi lanjutan dari APON dengan dukungan kecepatan lebih tinggi.
• Kapasitas: Hingga 622 Mbps downstream dan 155 Mbps upstream.
• Kelebihan: Mendukung layanan triple-play (suara, data, video).
• Status: Sudah mulai ditinggalkan karena kalah cepat dengan GPON.

3. EPON (Ethernet Passive Optical Network)

• Pengertian: PON yang menggunakan protokol Ethernet untuk transmisi data.
• Kapasitas: Sekitar 1.25 Gbps baik upstream maupun downstream.
• Kelebihan: Sederhana, biaya lebih murah, dan kompatibel dengan Ethernet standar.
• Penggunaan: Banyak digunakan di Asia, termasuk untuk jaringan FTTH.

4. GPON (Gigabit Passive Optical Network)

• Pengertian: Tipe PON yang paling populer saat ini, menggunakan standar ITU-T G.984.
• Kapasitas: Hingga 2.5 Gbps downstream dan 1.25 Gbps upstream.
• Kelebihan:
  • Mendukung layanan data, suara, dan video berkualitas tinggi.
  • Efisien dalam penggunaan bandwidth.
• Penggunaan: Banyak dipakai oleh ISP di Indonesia untuk layanan internet rumah.

5. XG-PON (10-Gigabit PON)

• Pengertian: Generasi lanjutan dari GPON dengan kecepatan lebih tinggi.
• Kapasitas: 10 Gbps downstream dan 2.5 Gbps upstream.
• Kelebihan: Cocok untuk area padat dengan kebutuhan internet besar.
• Status: Mulai diadopsi oleh ISP modern.

6. XGS-PON

• Pengertian: Versi lebih canggih dari XG-PON.
• Kapasitas: 10 Gbps downstream dan 10 Gbps upstream (simetris).
• Kelebihan: Ideal untuk layanan berbasis cloud, 5G backhaul, hingga enterprise.

7. NG-PON2 (Next-Generation PON 2)

• Pengertian: Generasi terbaru PON dengan teknologi WDM (Wavelength Division Multiplexing).
• Kapasitas: Dapat mencapai 40 Gbps downstream dan upstream.
• Kelebihan:
  • Mendukung banyak gelombang cahaya dalam satu fiber.
  • Sangat fleksibel dan scalable.
• Status: Masih dalam tahap pengembangan dan implementasi terbatas.

Kesimpulan

Perkembangan tipe PON dalam OLT menunjukkan bagaimana teknologi fiber optik terus berinovasi. Dari APON yang sederhana hingga NG-PON2 dengan kapasitas puluhan gigabit, setiap generasi membawa peningkatan kecepatan dan efisiensi.

Bagi penyedia layanan internet, pemilihan tipe PON harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan infrastruktur yang tersedia. Sedangkan bagi pengguna, semakin baru tipe PON yang digunakan, semakin besar pula potensi kecepatan internet yang bisa dinikmati.